Aidonia’s Deathward Bone Chains

Aidonia's Deathward Bone Chains
Aidonia's Deathward Bone ChainsIstilahAidonia’s Deathward Bone Chains
KelangkaanRaritystrRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
StatsRelic, Link Rope
SumberDivergent Universe: Ekstraksi Planar Ornament
“Omni-Synthesizer” – Synthesis Relic
Set Relic
Bone Collection's Serene Demesne
Bone Collection’s Serene Demesne
Efek Set Relic2: Meningkatkan 12% Max HP pengguna. Saat Max HP pengguna lebih dari atau sama dengan 5000, akan meningkatkan 28% CRIT DMG pengguna dan Memosprite miliknya.
Level Maksimal15
CeritaTulang hewan, mata panah, dan duri besi menghubungkan dunia penduduk Aidonia dengan dunia orang-orang yang telah meninggal. Para pertapa di tundra hanya berharap agar jiwa mereka dapat melewati cuaca dingin yang mematikan, dan tidak tersesat dalam perjalanan menemui dewa karena kemiskinan dan kelemahan mereka.

Daftar Isi
Stats
Gallery
Cerita

Stats

+15
Stats Dasar
Class Break Effect
64.8%
Class Energy Regeneration Rate
19.44%
Class HP
43.2%
Class ATK
43.2%
Class DEF
54%
Sub-Stats
Class HP
203.22 ~ 228.62 ~ 254.03
Class ATK
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class DEF
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class HP
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class ATK
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class DEF
25.92% ~ 29.16% ~ 32.4%
Class SPD
12 ~ 13.8 ~ 15.6
Class CRIT Rate
15.55% ~ 17.5% ~ 19.44%
Class CRIT DMG
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%
Class Effect Hit Rate
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Effect RES
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Break Effect
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%

Cerita

Pernah ada orang bodoh yang mempertanyakan para pengikut Aidonia, meragukan adanya kepercayaan yang memuja kematian di Amphoreus — "Kalau kalian begitu mencintai {RUBY_B#Titan Kematian}Thanatos{RUBY_E#}, mengapa tidak langsung menusuk dada kalian sendiri dengan tombak runcing?"

Penduduk Aidonia memandang orang itu dengan tatapan menghina, "Sungai Jiwa tidak pernah menyeberangkan jiwa yang tandus."

Sejak berdirinya Aidonia, negara kota tersebut merupakan tanah suci yang paling menghargai kehidupan di seluruh Amphoreus. Pengikut {RUBY_B#Titan Kematian}Thanatos{RUBY_E#} yakin bahwa air Sungai Jiwa yang dingin dan menusuk tulang tidak dapat diseberangi oleh sembarang orang. Hanya mereka yang telah berjalan cukup lama di dunia ini, yang telah mengasah jiwa mereka dengan ketangguhan, yang bisa menyeberangi samudra dingin dan bertemu dengan {RUBY_B#Titan Kematian}Thanatos{RUBY_E#}. Mencari berkat "kematian" bukan berarti meremehkan kehidupan.

Oleh karena itu, meski kebanyakan penduduk Aidonia, yang memandang kematian seperti tempat untuk berpulang, terdiri dari pejuang-pejuang yang menakutkan, tapi mereka tidak pernah berusaha merebut tanah subur di selatan — karena di sana bukanlah tanah yang dapat mengasah jiwa seorang pahlawan, dan penduduk Aidonia tidak sudi tenggelam dalam kenyamanan.

Pertapaan adalah budaya unik yang hanya dianut penduduk Aidonia. Setiap tahunnya, beberapa hari cerah yang langka ketika salju berhenti sejenak dan pandangan tak terhalang, dirayakan sebagai Festival Pengumpulan Tulang. Para imam Aidonia akan keluar kota dalam kelompok untuk mencari tulang belulang hewan yang tergeletak di tundra dan rawa-rawa. Tulang makhluk purba raksasa yang sudah mati ribuan tahun Kalender Cahaya lalu adalah persembahan terbaik. Ketika tulangnya diketuk, gema yang dihasilkan seolah membawa bisikan lembut {RUBY_B#Titan Kematian}Thanatos{RUBY_E#}. Tulang-tulang hewan yang seolah terendam dalam dinginnya Sungai Jiwa dibawa satu per satu kembali ke kota — yang sedikit rusak akan diproses menjadi perhiasan yang dibagikan kepada penduduk untuk dipakai siang dan malam, sementara yang masih dalam kondisi baik akan dipoles oleh para imam menjadi pedang tulang untuk pemakaman sebagai persembahan dalam perayaan festival.

Pada suatu Festival Pengumpulan Tulang, penduduk Aidonia bertemu dengan gadis di tengah tundra itu. Tak lama kemudian, tersebarlah desas-desus bahwa "sentuhannya memungkinkan seseorang untuk melampaui rintangan Sungai Jiwa dan langsung menghadapi kematian".

Para pengikut "Kematian" berbondong-bondong datang ke kuil demi bertemu dengan perwakilan {RUBY_B#Titan Kematian}Thanatos{RUBY_E#}. Para imam Aidonia menyadari bahwa gadis itu bisa mengikis kepercayaan, jadi mereka menobatkannya sebagai Maiden Perang, melarang keras rakyat biasa untuk berinteraksi dengannya. Hanya para pertapa yang telah melewati pahit getirnya dunia serta menghormati siklus hidup dan mati yang punya hak untuk menyerahkan jiwa mereka ke pelukan gadis tersebut dan kembali ke alam baka. Gadis itu mengenakan jubah panjang yang disiapkan para imam, mengakhiri kehidupan dengan kedua tangannya, dan mengiringi mereka ke peristirahatan terakhir melalui pelukannya.

Penduduk Aidonia percaya bahwa "Sungai Jiwa tidak pernah menyeberangkan jiwa yang tandus" adalah kebenaran mutlak. Namun, Sungai Jiwa tidak pernah mempertanyakan bobot jiwa, ia hanya mengalir dengan tenang menuju akhir dari semua kehidupan, dan bersatu di titik itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton