Disciple’s Prosthetic Eye

Disciple's Prosthetic Eye
Disciple's Prosthetic EyeIstilahDisciple's Prosthetic Eye
KelangkaanRaritystrRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
JenisRelic,
SumberCavern of Corrosion: Alchemy Commission
"Omni-Synthesizer" - Synthesis Relic
Set Relic
Longevous Disciple
Longevous Disciple
Efek Set Relic2: Max HP +12%.
4: Setelah pengguna terkena serangan atau HP-nya dikonsumsi oleh rekan tim (termasuk pengguna sendiri), CRIT Rate akan meningkat 8% selama 2 giliran. Efek ini dapat ditumpuk hingga 2 lapis.
Level Maksimal15
Alur CeritaMata prostetik pintar yang dulunya milik seseorang, sekarang sudah tidak berguna lagi setelah dikeluarkan dari tubuh pemiliknya.

Daftar Isi
Stats
Gallery
Alur Cerita

Stats

+15
Stats Dasar
Class HP
705.6
Sub-Stats
Class HP
203.22 ~ 228.62 ~ 254.03
Class ATK
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class DEF
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class HP
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class ATK
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class DEF
25.92% ~ 29.16% ~ 32.4%
Class SPD
12 ~ 13.8 ~ 15.6
Class CRIT Rate
15.55% ~ 17.5% ~ 19.44%
Class CRIT DMG
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%
Class Effect Hit Rate
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Effect RES
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Break Effect
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%

Alur Cerita

Dalam pemandangan mimpi yang redup dan kacau, dia selalu memimpikan cahaya muncul kembali dari apa yang dilihatnya dalam beberapa hari itu. Ribuan hektar pohon kayu putih bergoyang lembut, dan kelopak bunga berkibar tertiup angin. Ombak nila menghantam karang dan berubah menjadi putih yang bertebaran. Burung terbang membentangkan sayap peraknya dan menghilang ke dalam hutan bambu hijau.

Dia selalu mencari orang lain dalam mimpinya, orang yang seharusnya menikmati pemandangan bersamanya.

Tapi yang bisa dia lihat hanyalah bayangan samar. Dia ingat dengan jelas rambut pendek sehalus sutra dan mata seperti batu giok hitam, tapi ingatan itu tampaknya jatuh ke dalam labirin yang dibangun oleh sistem saraf, dan dia selalu terbangun secara tiba-tiba sebelum melihat wajahnya dengan jelas. Dalam keadaan linglung, dia menyentuh mata prostetiknya yang membuatnya sangat kesakitan. Dengan bantuan mata palsu, dia tidak lagi harus menyatukan bayangan samar dengan suara, penciuman, dan sentuhan.

"Sudah tidak berguna lagi" kata Emanator Ruin Author. Dia mendengar suara kipas tangan yang bergoyang dan tawa Emanator yang melayang. "Sebentar lagi, kamu akan bisa melihat semua yang ingin kamu lihat — dengan matamu sendiri."

"Ini adalah mataku sendiri," dia pun terkekeh, "selain itu, aku tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melihat pemandangan yang pernah disaksikannya lagi".

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton