
![]() | Istilah | Captain’s Lightcatcher Astrolabe |
Kelangkaan | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | |
Stats | Relic, Tangan | |
Sumber | Cavern of Corrosion: “Benteng Terbengkalai di Ujung Awan” Mata Fajar Senja “Omni-Synthesizer” – Synthesis Relic | |
Set Relic | ![]() | Efek Set Relic | 2: CRIT DMG + 4: Saat pengguna menjadi target kemampuan dari rekan tim lainnya, pengguna akan memperoleh 1 lapis “Help”, dapat ditumpuk hingga |
Level Maksimal | 15 | |
Cerita | Kompas pelayaran yang menangkap arah panduan cahaya bintang. Bahkan di tengah lautan luas yang gelap gulita, cahaya bintang akan selalu menunjukkan jalan ke depan. |
Daftar Isi |
Stats |
Gallery |
Cerita |
Stats
Stats Dasar | |
![]() | 352.8 |
Sub-Stats | |
![]() | 203.22 ~ 228.62 ~ 254.03 |
![]() | 101.61 ~ 114.31 ~ 127.01 |
![]() | 101.61 ~ 114.31 ~ 127.01 |
![]() | 20.74% ~ 23.33% ~ 25.92% |
![]() | 20.74% ~ 23.33% ~ 25.92% |
![]() | 25.92% ~ 29.16% ~ 32.4% |
![]() | 12 ~ 13.8 ~ 15.6 |
![]() | 15.55% ~ 17.5% ~ 19.44% |
![]() | 31.1% ~ 34.99% ~ 38.88% |
![]() | 20.74% ~ 23.33% ~ 25.92% |
![]() | 20.74% ~ 23.33% ~ 25.92% |
![]() | 31.1% ~ 34.99% ~ 38.88% |
Gallery
Cerita
Awan hitam menekan pucuk tiang layar bagaikan besi timah yang berat. Di tengah badai yang mengamuk, kapal perang terombang-ambing seperti daun terapung — bahkan geladak yang terbuat dari pohon keramat pun berguncang hebat diterjang ombak besar. "Lautan yang biasanya tenang dan damai sepanjang tahun, kini ikut terjangkit tabiat buas dan gila sang monster laut." Sang kapten muda berdiri di menara haluan kapal, dahinya mengerut memandang awan kelam di kejauhan ... Astrolab di pergelangan tangannya masih belum merespons. Petir menyambar dengan dahsyat, dan tali layar utama pun putus seketika. Para pelaut panik dan berhamburan, tapi sang kapten muda berseru tegas, memerintahkan para pendayung untuk serempak mengayuh sesuai aba-aba, mengatur haluan kapal untuk menghindari gelombang demi gelombang yang menjulang tinggi ... Sebelum cahaya bintang yang dipandu Aquila muncul, mereka harus bertahan melalui murka Phagousa. Tiba-tiba, sang kapten mengangkat lengannya tinggi-tinggi dan berseru lantang, kompas pelayaran di pergelangannya memantulkan cahaya bintang. "Semuanya, ikuti cahaya itu. Kita akan menerobos badai!" Para pelaut menguatkan semangat mereka, menyanyikan lagu pelayaran dengan lantang. Kapal pun membelah gelombang seperti sebilah pedang tajam, melaju menuju fajar. "Kita akan segera membebaskannya dari belenggu~! Luruskan pandangan ke depan, bersiap! Berangkat!" |
would this be good on yunli?