Captain’s Lightcatcher Astrolabe

Captain's Lightcatcher Astrolabe
Captain's Lightcatcher AstrolabeIstilahCaptain’s Lightcatcher Astrolabe
KelangkaanRaritystrRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
StatsRelic, Tangan
SumberCavern of Corrosion: “Benteng Terbengkalai di Ujung Awan” Mata Fajar Senja
“Omni-Synthesizer” – Synthesis Relic
Set Relic
Wavestrider Captain
Wavestrider Captain
Efek Set Relic2: CRIT DMG +16%.
4: Saat pengguna menjadi target kemampuan dari rekan tim lainnya, pengguna akan memperoleh 1 lapis “Help”, dapat ditumpuk hingga 2 lapis. Saat melancarkan Ultimate, jika memiliki 2 lapis “Help”, akan mengonsumsi semua “Help” dan meningkatkan 48% ATK pengguna selama 1 giliran.
Level Maksimal15
CeritaKompas pelayaran yang menangkap arah panduan cahaya bintang. Bahkan di tengah lautan luas yang gelap gulita, cahaya bintang akan selalu menunjukkan jalan ke depan.

Daftar Isi
Stats
Gallery
Cerita

Stats

+15
Stats Dasar
Class ATK
352.8
Sub-Stats
Class HP
203.22 ~ 228.62 ~ 254.03
Class ATK
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class DEF
101.61 ~ 114.31 ~ 127.01
Class HP
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class ATK
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class DEF
25.92% ~ 29.16% ~ 32.4%
Class SPD
12 ~ 13.8 ~ 15.6
Class CRIT Rate
15.55% ~ 17.5% ~ 19.44%
Class CRIT DMG
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%
Class Effect Hit Rate
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Effect RES
20.74% ~ 23.33% ~ 25.92%
Class Break Effect
31.1% ~ 34.99% ~ 38.88%

Cerita

Awan hitam menekan pucuk tiang layar bagaikan besi timah yang berat. Di tengah badai yang mengamuk, kapal perang terombang-ambing seperti daun terapung — bahkan geladak yang terbuat dari pohon keramat pun berguncang hebat diterjang ombak besar.

"Lautan yang biasanya tenang dan damai sepanjang tahun, kini ikut terjangkit tabiat buas dan gila sang monster laut." Sang kapten muda berdiri di menara haluan kapal, dahinya mengerut memandang awan kelam di kejauhan ... Astrolab di pergelangan tangannya masih belum merespons.

Petir menyambar dengan dahsyat, dan tali layar utama pun putus seketika. Para pelaut panik dan berhamburan, tapi sang kapten muda berseru tegas, memerintahkan para pendayung untuk serempak mengayuh sesuai aba-aba, mengatur haluan kapal untuk menghindari gelombang demi gelombang yang menjulang tinggi ... Sebelum cahaya bintang yang dipandu Aquila muncul, mereka harus bertahan melalui murka Phagousa. Tiba-tiba, sang kapten mengangkat lengannya tinggi-tinggi dan berseru lantang, kompas pelayaran di pergelangannya memantulkan cahaya bintang.

"Semuanya, ikuti cahaya itu. Kita akan menerobos badai!"

Para pelaut menguatkan semangat mereka, menyanyikan lagu pelayaran dengan lantang. Kapal pun membelah gelombang seperti sebilah pedang tajam, melaju menuju fajar.

"Kita akan segera membebaskannya dari belenggu~! Luruskan pandangan ke depan, bersiap! Berangkat!"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton